Jumat, 28 Desember 2012

LOGIKA PERULANGAN

Dalam menyelesaikan masalah, terkadang kita harus melakukan suatu proses yang sama lebih dari satu kali. Untuk itu perlu dibuat suatu algoritma pengulangan. Delphi memberikan tiga alternatif pengulangan, yaitu dengan For, While, atau Repeat. Masing-masing memiliki karakteristik, yang akan dipelajari pada bagian ini. Ada dua hal yang penting dalam melakukan merancang perintah pengulangan, yaitu:
• Inisialisasi awal.
• Nilai akhir pengulangan atau kondisi berhenti.

1. For . . . to . . . do
Pada pengulangan dengan For, inisialisasi awal dan kondisi akhir ditentukan dengan menggunakan suatu variable kendali yang nilainya dibatasi dalam suatu range tertentu. Sintaks untuk perintah ini adalah :
For := to do
Begin
… {aksi}
End ;
Atau :
Perbedaan antara to dan downto adalah pada kondisi nilai awal dan akhir. Pada to: nilai awal lebih kecil dari nilai akhir, sedangkan pada downto nilai awal lebih besar dari nilai akhir.
For := downto do
Begin
… {aksi}
End ;


Isikan perintah-perintah berikut pada komponen yang disebutkan dibawah ini sesuai dengan penanganan kejadiannya / event-nya.


Program Lengkapnya adalah :

unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls;
type
TForm1 = class(TForm)
MHasil: TMemo;
Button1: TButton;
Button2: TButton;
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
var n : char;
begin
MHasil.Clear;
for n := 'A' to 'J' do
MHasil.Lines.Append(n);
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
var n : char;
begin
Mhasil.Clear;
for n := 'J' downto 'A' do
MHasil.Lines.Append(n);
end;
end.

Tampak pada program, saat anda mengklik salah satu tombol ada perintah Mhasil.Clear, perintah ini adalah untuk membersihlan komponen Tmemo/MHasil tersebut. Perintah Mhasil.Lines.Append() adalah untuk menambahkan baris pada komponen Mhasil.

2. While . . . do
Pada metoda pengulangan ini aksi hanya akan diproses bila kondisi pengulangan terpenuhi, bentuk sintaks dari pengulangan ini adalah :
Selama kondisi_pengulangan bernilai true maka aksi akan dilakukan, dan baru akan berhenti setelah kondisi pengulangan bernilai false. Karena kondisi pengulangan diperiksa pada bagian awal, maka ada kemungkinan aksi tidak pernah dilakukan, yaitu bila kondisi pengulangan tidak pernah bernilai true.
While do
Begin
… {aksi}
End

3. Repeat . . . until
Metoda pengulangan ini juga melakukan pengulangan berdasarkan pemeriksaan kondisi pengulangan. Hanya saja alur dari pengulangan ini adalah sistem seakan-akan memaksa untuk melakukan pengulangan, sampai di ketahui adanya kondisi berhenti. Bentuk sintaks dari pengulangan ini adalah :
Berlawanan dengan While, yang akan memproses aksi hanya bila kondisi_pengulangan bernilai true, pada pengulangan Repeat, sistem akan memproses aksi selama kondisi_berhenti bernilai false. Dengan demikian aksi pasti akan selalu diproses (minimal satu kali). Pada tipe ini, pengulangan dapat terjadi terus-menerus (tidak pernah berhenti), yaitu bila kondisi berhenti tidak pernah bernilai true.
Repeat
… {aksi}
Until 


Isikan perintah-perintah berikut pada komponen yang disebutkan dibawah ini sesuai dengan penanganan kejadiannya / event-nya.



Contoh program diatas adalah untuk melakukan perulangan dengan menggunakan while . . . do dan repeat . . . until. Pada script diatas tampak sebelum dilakukan perulangan komponen Mhasil ditambah satu baris untuk menampilkan keterangan (Mhasil.Lines.Append(‘Menggunakan While’)) hal ini mengakibatkan keterangan tersebut tidak ikut dilakukan perulangan. Berikut program lengkapnya :
unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs, StdCtrls;
type
TForm1 = class(TForm)
MHasil: TMemo;
Button1: TButton;
Button2: TButton;
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
var a : integer;
begin
a := 1;
MHasil.Clear;
MHasil.Lines.Append('Menggunakan While');
while a < a =" 1">

LOGIKA PERCABANGAN


Pada beberapa kasus pemrograman terkadang kita menginginkan komputer melakukan suatu aksi tertentu bila suatu kondisi terpenuhi. Keberadaan perintah bersyarat pada suatu program memberikan pencabangan proses seperti ditunjukkan oleh Error! Not a valid link.. Bahasa Pascal menyediakan dua cara penyajian perintah bersyarat, yaitu If…Then…Else dan Case…of.

1. Percabangan If . . .
Perintah percabangan If…Then…Else adalah suatu perintah yang berfungsi untuk mengambil keputusan dari beberapa kondisi. Bentuk percabangan ini biasanya digunakan untuk kondisi yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
1.1. IF … THEN : Pemilihan 1 kasus
Perintah bersyarat If – then digunakan hanya untuk melakukan 1 aksi bila kondisi dipenuhi.
Bentuk sintaks dari perintah bersyarat ini adalah:
If then
Begin
... {aksi-1}
end;
1.2. IF … THEN … ELSE : Pemilihan 2 kasus
Perintah bersyarat If…then…else umumnya digunakan untuk melakukan pencabangan sederhana (antara 2 atau 3 cabang). Atau untuk pencabangan yang banyak, dimana kondisi yang menjadi prasyaratnya melibatkan lebih dari satu parameter. Bentuk sintaks dari perintah bersyarat ini adalah:
If then
Begin
... {aksi-1}
end
else
Begin
... {aksi-2}
end;

1.3. IF … THEN … ELSE : Pemilihan N kasus
If then
Begin
... {aksi-1}
end
else If then
Begin
... {aksi-2}
end
else
Begin
... {aksi-3}
End;
Contoh Program Menggunakan Percabangan If :



Buat program dengan tampilan seperti diatas, untuk memberi keterangan terhadap nilai angka yang dimasukkan.
Nama-nama komponen serta nilai propertinya :



Masukkan perintah-perintah sesuai dengan nama komponen dan event yang dapat berlaku terhadap komponen tersebut.



Pada komponen SpeedButton1 yang menangani kejadian onClick terlihat menggunakan operasi percabangan untuk menentukan keterangan apa yang akan ditampilkan di edKet berdasarkan angka yang diperoleh dari edNilai.
Berikut program secara keseluruhannya :
unit Unit1;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls, Buttons;
type
TForm1 = class(TForm)
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
Label3: TLabel;
edNama: TEdit;
edNilai: TEdit;
edKet: TEdit;
SpeedButton1: TSpeedButton;
SpeedButton2: TSpeedButton;
SpeedButton3: TSpeedButton;
procedure SpeedButton3Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton2Click(Sender: TObject);
procedure SpeedButton1Click(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.SpeedButton3Click(Sender: TObject);
begin
Close;
end;
procedure TForm1.SpeedButton2Click(Sender: TObject);
begin
edNama.Clear;
edNilai.Clear;
edKet.Clear;
end;
procedure TForm1.SpeedButton1Click(Sender: TObject);
var n : double;
begin
n := StrToFloat(edNilai.Text);
if n >= 90 then
edKet.Text := 'Sangat Baik'
else if (n >= 70) and (n <= 89) then edKet.Text := 'Baik' else if (n >= 50) and (n <= 69) then edKet.Text := 'Cukup' else if (n >= 30) and (n <= 49) then edKet.Text := 'Kurang' else if (n <>

Sabtu, 08 Desember 2012

Program Aplikasi Kasir Excel

Aplikasi kasir gratis seperti apa yang akan dibuat? Baiklah saya akan uraikan step by step bagaimana cara membuat aplikasi kasir menggunakan macro VBA. ikuti langkahnya dibawah ini


  1. Masuk Ms. Excel dan buat 3 buah sheet dengan masing masing nama sheet "Utama, Main, Stock, dan Laba". Untuk sheet utama jangan diisi data apapun namun beri warna background agar lebih menarik.

  2. Pada sheet Main, buat tabel transaksi seperti terlihat pada gambar berikut

  3. Pada cells F7 ketikan =IF(C7="","",VLOOKUP(C7,stock!$B$4:$C$23,2,FALSE)) pada cell G7 ketikan =IF(D7="","",VLOOKUP(C7,stock!$B$4:$F$24,3,FALSE)) pada cells H7 ketikkan =IF(E7="","",VLOOKUP(C7,stock!$B$4:$E$23,4,FALSE)) pada cells I7 ketikkan =IF(D7="","",G7*D7+H7*E7) pada cells J7 ketikan =IF( E7="","",IF(K7-D7-E7*L7<0,"stock kurang","ada")) pada cells I20 ketikkan =IF(I7="","",SUM(I7:I19)) dan pada cell I22 ketikkan =IF(I20="","",I21-I20)

  4. Pada sheets Stock buat database barang seperti berikut
  5. Pada sheet Laba buat tabel seperti pada gambar berikut

  6. Setelah tabel laba terbuat ketikan rumus di cell C3 berikut =IF(main!C7="","",VLOOKUP(main!C7,stock!$B$4:$H$23,7,FALSE)) dan di cells D3 ketikan =IF(main!I7="","",(main!I7-((main!D7)+(main!E7*main!L7))*C3))

  7. Agar program aplikasi kasir lebih menarik Anda harus sedikit membuat macro VBA untuk membuat tombol pada sheet Main. Buat tombol Barang, Laba, dan Hapus Data dan buat macro copykan script berikut : Sub DeleteStuff()
    Dim c As Range
    For Each c In Range("C7:E19")
    If Not IsNumeric(c) Then c.ClearContents
    Next c
    End Sub

    Sub barang()
    Sheets("stock").Select
    End Sub
    Sub laba()
    Sheets("laba").Select
    End Sub
    Sub Auto_Open()
    UserForm1.Show
    End Sub

  8. langkah berikutnya Anda harus membuat menu agar ketika membuka file aplikasi kasir ini tampilan pertama yang muncul adalah menu utama dengan cara klik menu developer kemudian view code dan buat form seperti biasa, tampilannya kira-kira seperti berikut

  9. Buat script VBA seperti berikut Private Sub CommandButton1_Click()
    Sheets("main").Select
    Range("A1").Select
    End Sub

    Private Sub CommandButton2_Click()
    Sheets("stock").Select
    Range("A1").Select
    End Sub

    Private Sub CommandButton3_Click()
    Sheets("laba").Select
    Range("A1").Select
    End Sub

    Private Sub CommandButton4_Click()
    Me.Hide
    End Sub

  10. Langkah terkhir coba Anda isikan data penjualan transaksi kira-kira seperti berikut,
Demikian tutorial bagaimana cara membuat program aplikasi kasir dengan excel. Semoga bermanfaat..

Jumat, 07 Desember 2012

20 Tips Sukses Belajar Pemrograman


20 Tips suksesnya adalah sebagai berikut:
  1. Modal awal untuk belajar pemrograman adalah Motivasi. Kalau motivasi untuk belajar motivasi besar, Selamat! Anda adalah calon seorang programmer handal. Fokus selanjutnya adalah mengasah skill untuk belajar pemrograman. Terus pertahankan motivasi yang telah dimiliki. Jangan sampai motivasi ini pupus ketika menemui kegagalan.
  2. Jangan mudah menyerah. Memang belajar pemrograman adalah tidak mudah. Butuh perjuangan, kerja keras, serta pengalaman (jam terbang). Jangan mudah menyerah ketika banyak error yang muncul ketika membuat program.
  3. Jangan sekali-kali menganggap pemrograman itu adalah sepenuhnya pelajaran ‘Menghapal’. Memang betul, menghapal juga diperlukan yaitu ketika menghapalkan sintaks dan aturan penulisan dalam program. Tapi secara prinsip, pemrograman adalah pelajaran cara berpikir dan logika bagaimana menyelesaikan masalah.
  4. Jangan hanya menjadi tukang ketik. Ketika dosen memberikan contoh program di kelas atau ketika praktikum, jangan hanya memandang setiap barisan kode program tersebut sebagai angin lalu dan hanya Anda pindahkan ke kertas atau komputer. Kalau hanya demikian, sama halnya dengan belajar menjadi tukang ketik. Coba pahami setiap baris kode dan alur program yang dituliskan guru atau dosen Anda. Kalau sudah paham, coba tulis program menurut versi sendiri ke buku atau komputer. Apabila hal ini dilakukan, maka secara tidak sadar telah melatih logika berpikir dan belajar menuangkan logika berpikir ke dalam bentuk program.
  5. Untuk mendukung pembelajaran, coba cari orang yang mau mengajari. Ketika menemui masalah dalam belajar pemrograman. Bisa teman dekat, teman di internet atau bahkan guru dan dosen atau siapapun yang dekat dan memahami hal yang ditanyakan.
  6. Jangan mengandalkan tatap muka di kelas. Materi pemrograman sangatlah luas. Apa yang diberikan dosen ketika kuliah itu sangatlah kecil cakupannya dibandingkan keseluruhan ilmu pemrograman. Cobalah eksplorasi sendiri segala hal tentang pemrograman. Ada banyak referensi di internet yang membahas tentang tips dan trik serta teknik dalam pemrograman.
  7. Carilah komunitas yang fokus dengan pemrograman. Di internet ada banyak forum diskusi via web atau mailing list yang membahas tentang pemrograman. Ingat bahwa orang yang sering bergaul dengan penjual minyak wangi maka dia akan ikut menjadi wangi. So, kita adopsi hal ini, banyak-banyaklah bergaul dengan orang dalam komunitas yang sama-sama interest dengan pemrograman.
  8. Sangat disarankan memiliki komputer sendiri di rumah atau di kost. Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa untuk menguasai pemrograman butuh pengalaman dan jam terbang yang banyak dalam membuat progam. Kalau tidak memiliki komputer sendiri, bagaimana bisa menambah jam terbangnya? Untuk belajar pemrograman tidaklah harus membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi. Cukup komputer Pentium III saja itu sudah bisa, kecuali belajar program yang memang butuh spesifikasi besar misalnya programan berbasis visual. Oya, jangan sekali-kali mengandalkan jam praktikum di laboratorium karena waktu penggunaannya sangat-sangat terbatas. Anggap saja ketika beli komputer adalah sebagai investasi jangka panjang. Yakinlah suatu saat modal untuk membeli komputer itu akan balik kembali, atau malah akan memberikan return of investment yang jauh lebih besar.
  9. Jangan hanya mengandalkan catatan atau modul yang diberikan oleh dosen. Isi modul yang ditulis oleh dosen itu rata-rata masih sedikit kontennya. Berusahalah mencari referensi sendiri terkait dengan pemrograman. Toh saat ini sudah banyak buku-buku yang mengulas tentang pemrograman. Kalau ingin yang gratis, coba cari referensi di internet karena tersedia banyak free ebook yang bisa didownload.
  10. Sebagai pemrogrammer harus selalu ingat kepada yang maha kuasa, agar jangan lupa tetap menunaikan ibadah. Knowledge come from The Creator, semakin dekat anda dengan Tuhan, semakin berguna & enjoy dalam melakukan pemrograman.
  11. Seorang programmer harus bisa mengatur (memprogram) diri nya – self programming. Dalam hal kepribadianya, contoh : kapan waktu makan, kapan waktu tidur, kapan waktu beribadah, dan kapan waktu untuk berkumpul dengan keluarga – tidak coding terus. memprogram waktu dengan baik.
  12. Seorang orang programmer harus bisa menjaga kesehatan. Karena logika tidak bisa berjalan tanpa logistik, jadi makanan pun harus diperhatikan, teratur dan bergizi dengan begitu otak kita bisa berfikir secara jernih dan cerdas.
  13. Jangan hanya fokus untuk menguntungkan diri sendiri. Programer seperti itu adalah programer yg egois. Karena suatu saat ia harus mengetahui bakat yg ia gunakan, haruslah berguna bagi orang lain.
  14. Layaknya seorang ilmuwan, programer juga harus terus mencari permasalahan dalam suatu program dan mencari pemecahan atas masalah tersebut.
  15. Mulailah belajar pemrograman dengan logika-logika dasar yang kuat. Seorang programmer harus selalu bisa mengatasi masalah dan memberikan solusi selama itu masih logic, kecuali yang magic-magic lupakan saja, contoh: memindahkan monas ke papua / memindahkan tamanmini ke dalam saku.
  16. Jangan takut untuk gagal. Setiap programmer pasti pernah mengalami kesulitan / bahkan mengalami kegagalan dalam menyelesaikan suatu project. Maybe, itulah jalan menuju kesuksesan. Yang secara tidak langsung tanpa Anda sadari.
  17. Luangkan waktu sejenak untuk me-refresh otak, pikiran dan tenaga. Tak jarang programmer yang stres, terlalu memaksakan sistem kerja otak tanpa istirahat yang rutin, dikarenakan dikejar deadline.
  18. Jangan takut untuk “copy paste”. Tidak diharuskan seorang programmer menulis coding manual. Disamping untuk mempersingkat waktu, disini seorang programmer di tuntut untuk mengembangkan kreatifitas. Banyak atau bahkan hampir setiap programmer menggunakan berbagai macam template.
  19. Jangan hanya asal copy paste. Rata-rata orang yang asal copy paste program itu tidak berusaha memahami program yang dia copy. Coba pahami dahulu program yang diperoleh terutama pada algoritmanya, kalau bisa tulis kembali program tersebut menurut versi Anda. Boleh sih copy paste, asal juga berusaha memahami makna program di dalamnya. Syukur-syukur kalau Anda memodifikasi kode programnya.
  20. Jangan lupa mengamalkannya. Karena ilmu tidak diamalkan bagaikan pohon tidak berbuah, berbagilah (ilmu tidak akan habis walau dibagi kepada seberapa banyak orang) bahkan dengan ilmu derajat kita akan terangkat.
anda pasti bisa
Oke semua, selamat mencoba dan mempraktekkan tips-tips di atas :)

Kamis, 29 November 2012

Array pada c++


Array adalah variabel yang dapat menyimpan lebih dari satu nilai sejenis. Terdapat dua bagian penting yaitu elemen array yang merupakan nilai dan endeks array yang merupakan nilai urut untuk mengakses nilai pada array.
Deklarasi Array 1 Dimensi
tipe nama_var[max_data];
Contoh:
int a[5];
float x[100];
char nama[25];
.
dst.
Cara mengakses data bertipe array
nama_variabel[alamat]
Misal : Array a
27
23
35
46
87
à data yang tersimpan di array
0
1
2
3
4
à alamat array (dimulai dari 0)
a[0] = 27
a[1] = 23
.
.
a[4] = 87
Menginputkan data ke array
Data dapat diinputkan untuk setiap emelen array. Tetapi jika jumlah elemen array banayk, tentunya cara ini tidak efisien. Oleh karena itu dapat digunakan bantuan instruksi perulangan untuk input datanya.
Contoh 1:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
main() {
  int a[5];
  cout<<”Data ke 0 = “;cin>>a[0];
  cout<<”Data ke 1 = “;cin>>a[1];
  cout<<”Data ke 2 = “;cin>>a[2];
  cout<<”Data ke 3 = “;cin>>a[3];
  cout<<”Data ke 4 = “;cin>>a[4];
  int jumlah;
  jumlah=a[0]+a[1]+a[2]+a[3]+a[4];
  cout<<”\n\nJumlahnya = “<<jumlah;
  getch();
}
Contoh 2:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
main() {
  int a[5];
  int jumlah=0;
  for(int i=0;i<5;i++)
  { cout<<”Data ke “<<i<<” = “;cin>>a[i];
    jumlah+=a[i];
  }
  cout<<”\n\nJumlahnya = “<<jumlah;
  getch();
}
Tipe array juga dapat digabungkan dengan pointer. Untuk itu kita akan melakukan perubahan pada contoh 3 menjadi sebagai berikut:
Contoh 3:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
main() {
  int *a=new int[5];
  int jumlah=0;
  for(int i=0;i<5;i++)
  { cout<<”Data ke “<<i<<” = “;cin>>a[i];
    jumlah+=a[i];
  }
  cout<<”\n\nJumlahnya = “<<jumlah;
  getch();
}
Perhatikan contoh 3 diatas pada pengaksesan datanya. Jika array dideklarasikan sebagai pointer, maka untuk pengaksesan datanya cukup dituliskan sebagai array. Tetapi kita tetap bisa menuliskannya sebagai pointer tanpa harus menyertakan alamat arraynya. Jika demikian maka data akan diambilkan dari data pertama, atau data pada alamat ke 0.
Sehingga misalkan pada akhir program contoh 3 diatas kita tambahkan instruksi :
cout<<”\nData = “<<*a;
atau instuksi :
cout<<”\nData = “<<a[0];
akan mempunyai arti yang sama, data akan diambil dari data pertama (alamat 0).
Selain itu untuk input data dan proses penjumlahan, dapat juga dibuat dalam bentuk fungsi seperti pada contoh 4. Perhatikan pada saat tipe array menjadi parameter fungsi, jumlah data yang tersimpan dalam array boleh ditulis boleh tidak (optional). Sehingga bisa ditulis dengan : b[] saja
Contoh 4 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void input_array(int b[],int n)
{ for(int i=0;i<n;i++)
  { cout<<”Data ke “<<i<<” = “;cin>>b[i]; }
}
int jumlah(int b[],int n)
{ int hasil=0;
  for(int i=0;i<n;i++)
      hasil+=b[i];
  return hasil;
}
main() {
  int a[100];
  int bd;
  cout<<”Masukkan banyaknya data = “;cin>>bd;
  input_array(a,bd);
  cout<<”\n\nJumlahnya = “<<jumlah(a,bd);
  getch();
}
Penggunaan array 1D untuk sorting data
Pada proses berikut ingin akan diurutkan n data yang tersimpan di array dengan metode Bubble Sort.
Contoh 5:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void masukan(int a[],int n)
{
  for(int i=0;i<n;i++)
  { cout<<”Data ke “<<i<<” = “;
      cin>>a[i];
      }
 }
void urutkan(int a[], int n)
{ int temp;
  for(int i=0;i<n;i++)
  for(int j=0;j<(n-i);j++)
  if (a[j]>a[j+1])
          {
            temp=a[j];
            a[j]=a[j+1];
            a[j+1]=temp;
            }
  }
void tampil(int a[], int n)
{
  for(int i=0;i<n;i++)
      cout<<a[i]<<”  “;
 }
main() {
  int a[100];
  int jml;
  cout<<”Banyak data = “;cin>>jml;
  masukan(a,jml);
  urutkan(a,jml);
  cout<<”\n\nSetelah diurutkan “;
  tampil(a,jml);
  getch();
}
Pada contoh program diatas ada tiga fungsi, fungsi pertama digunakan untuk menginputkan data ke dalam array, fungsi kedua untuk mengurutkan arraynya, dan fungsi ketiga untuk menampilkan data yang tersimpan di array ke layar.
Array 2 Dimensi
Contoh deklarasi :
int a[4][5];
0
1
2
3
0
25
40
26
12
1
6
8
12
5
2
1
3
8
9
3
15
22
13
19
4
0
5
7
15
Mengakses data :
a[0][0] = 25
a[0][1] = 40
.
.
dst
Penggunaan array 2D untuk menjumlahkan dua matrik
Matrik asal adalah a dan b, dijumlahkan dan hasilnya disimpan di matrik c. Syarat agar matrik dapat dijumlahkan adalah keduanya mempunyai ukuran yang sama.
Baris matrik 1 = Baris matrik 2
Kolom matrik 1 = Kolom matrik 2
Contoh 6:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void masukan(int a[10][10],int b,int k)
{ for(int i=0;i<b;i++)
    for(int j=0;j<k;j++)
    {cout<<”Data ke “<<i<<j<<” = “;cin>>a[i][j]; }
}
void jumlah(int a1[][10],int a2[][10],int a3[][10],int b1,int k1)
{  for(int i=0;i<b1;i++)
    for(int j=0;j<k1;j++)
      a3[i][j]=a1[i][j]+a2[i][j];
}
void tampilkan(int a[10][10],int b,int k)
{ for(int i=0;i<b;i++)
   { for(int j=0;j<k;j++)
        cout<<a[i][j]<<”  “;
     cout<<”\n”;
    }
}
main() {
 int dt1[10][10],dt2[10][10],dt3[10][10];
 int b1,k1;
 cout<<”Jumlah baris matrik  = “;cin>>b1;
 cout<<”Jumlah kolom matrik  = “;cin>>k1;
 cout<<”\nMatrik pertama\n”;
 masukan(dt1,b1,k1);
 cout<<”\nMatrik kedua\n”;
 masukan(dt2,b1,k1);
 jumlah(dt1,dt2,dt3,b1,k1);
 clrscr();
 cout<<”\nMatrik pertama\n”;
 tampilkan(dt1,b1,k1);
 cout<<”\nMatrik kedua\n”;
 tampilkan(dt2,b1,k1);
 cout<<”\nMatrik hasil penjumlahan\n”;
 tampilkan(dt3,b1,k1);
 getch();
}
Perhatikan pada saat array 2D menjadi parameter fungsi, jumlah baris boleh ditulis boleh tidak, tetapi jumlah kolom harus ditulis.
Tipe array dapat dikembangkan menjadi array multidimensi. Misal 3D, 4D, dan sebagainya.

 
- ,